Friday, February 03, 2012

MEDIA PEMBELAJARAN HURUF BRAILLE

Dosen Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Mashoedah berhasil menemukan media pembelajaran huruf braille dengan tombol tekan dan penyuaraan. Mashoedah menjelaskan, latar belakang menciptakan alat ini didorong oleh pembelajaran huruf braille di Indonesia yang masih sangat konvensional. Mayoritas metode pembelajaran bagi siswa tuna netra masih menggunakan peralatan sederhana seperti papan tulis braille (pantule). "Metode konvensional ini tidak membuat siswa mandiri karena harus selalu didampingi guru. Pada papan tulis braille mengandung faktor bahaya karena terbuat dari paku yang dapat terlepas,"ungkap Mashoedah yang menjadi juara II Tingkat Nasional Ajang Penemu TVRI.
Alat bantu braille ciptaannya itu terdiri dari beberapa push button (tombol tekan) jenis toogle, voice chip, dan mikrokontroller. Alat ini juga memiliki tiga cell huruf brail masing-masing terdiri dari enam titik untuk merepresentasikan huruf braille yang dapat menyuarakan kombinasi huruf abjad dari A-Z, kombinasi konsonan vokal dan angka 0-99. Proses kerja alat ini juga cukup memudahkan siswa tuna netra untuk belajar Huruf Braille.

Suara sapaan “Selamat Menggunakan Media Pembelajaran Huruf Braille” dan Instruksi pengoperasian muncul ketika media ini di ON-kan, sehingga indikator ON alat ini tidak berupa lampu yang menyala seperti perangkat elektronik biasanya, namun dalam bentuk suara yang lembut yang sudah direkam di media ini.

Pembelajar Huruf Braille akan mencoba-coba kombinasi huruf Braille dan menekan tombol MAIN (PLAY) untuk memahami konfogurasi huruf Braille apa yang telah ia atur. Setelah menekan tombol Main(Play), maka muncul suara yang sesuai kombinasi huruf Braille tersebut. Tambahnya. Alat ini sangat ringan dan portable. Alat ini pun dilengkapi sumber dari daya baterai yang tidak terlalu merepotkan siswa tuna netra. Mashoedah menjelaskan keuntungan yang diperoleh dari alat ini adalah siswa lebih mandiri dalam belajar. Tak hanya itu, kegiatan belajar dapat dibarengi dengan kegiatan bermain. "Harapannya, apabila alat ini dapat diproduksi massal, anak-anak tunanetra makin mudah belajar huruf braille yang akhirnya bisa menambah wawasan mereka, "katanya sembari memamerkan hak paten karyanya.



lihat video media Braille

No comments: